Renungan Koas


Apa sih rasanya koas di fkh IPB?

Kenapa kalian merasa perlu baca artikel ini?


Sebagi saran saja, kalian yang akan koas di IPB sebaiknya harus mempersiapkan diri. Ga cuma secara fisik seperti buku-buku, materi soft copy dan tentunya uang. Ada lagi yang lebih penting, yaitu persiapan MENTAL. Nah mental yang aku maksud disini adalah bagaimana kalian kuat menghadapi tekanan dari tuntutan kampus, teman sekelompok yang belum tau seperti apa dia dan orang-orang baru yang akan kita temui di setiap tempat koas.

Buat kalian yang mudah sekali tersinggung atau tidak terbiasa dengan kata-kata menohok, biasakanlah dengan semua itu. Kita akan hidup diluar dan banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman sekelompok untuk menyelesaikan tugas koas. Cukup tersenyum, ikut ketawa atau abaikanlah jika kalian mendengar sesuatu yang tidak kalian sukai. Tidak perlu menjadi sempurna untuk orang lain. Berbuatlah yang terbaik untuk diri sendiri dan buang rasa egois. Jika orang lain tidak menghargai usaha kita biarkanlah, yang terpenting kita sudah berusaha terbaik.

Saya cenderung lebih menyukai untuk belajar banyak dan bersosialisasi dengan luwes ketika berada di tempat baru. Karena tujuan saya berada di situ adalah untuk belajar. Mungkin bagi sebagian orang merasa kalau tidak melakukan apapun atau gaji buta itu menyenangkan. Namun dalam pikiran saya, saya harus berbuat terbaik untuk kedua orang tua saya yang telah membiayai saya hingga hari ini. Mungkin selama ini kita merasa bahwa sudah menjadi hak anak untuk mendapat biaya dari orang tua. Apakah selama ini kita tidak pernah merenungkan bahwa kita yang koas seharusnya sudah bekerja dan mulai membahagiakan orang tua kita. Setiap rupiah yang kita keluarkan adalah cucuran keringat dan kerja keras ayah ibu kita yang jauh di sana.

Setiap untaian doa dan langkah kita semua tertuju untuk masa depan yang baik agar orang tua kita bangga. Kemandirian dan kecakapan menjadi tolak ukur apakah kita mampu melangkah menuju ke gerbang kedewasaan. Dengan bergelar PROFESI DOKTER HEWAN, kita harus mampu mengemban tanggung jawab besar yang menyertainya. Kode etik dan profesionalisme harus mampu kita junjung tinggi. Semua orang menginginkan kesuksesan dan harta yang melimpah, tapi apalah arti semua itu jika kita tak mampu menikmatinya karena semua bergantung pada ridho Allah. Dibutuhkan kesehatan, rasa aman dan lingkungan yang mendukung untuk menikmati semua kemewahan hidup.


Sekian renungan koas dari saya yang telah lama di tanah perantauan. Semoga tulisan ini mampu menyegarkan kembali semangat membara mahasiswa FKH yang melanjutkan ke jenjang PPDH.

Comments

Popular Posts