KAMIL BERINVESTASI!

Halo pembaca blog pribadi aku, selamat datang kembali ke halaman sharing pengalaman Kamil.


Di tema kali ini, aku akan menceritakan tentang perjalanan investasi dan pendewasaan keuangan pribadiku. Disclaimer, tidak semua cerita ini bisa cocok dengan kondisi keuangan dan sosial kamu. Ada berbagai faktor yang bisa membedakan investasi aku dan kamu. Tapi, di sini aku hanya akan menceritakan pilihan investasi, resiko, dan jangkauannya (tahun).


Semua investasiku masih berskala kecil, pemula, dan area Indonesia. Aku memulai investasi di umur 29 tahun, self learning, dan bersumber dari tabungan dana pribadi. Jika ada yang berekspektasi seberapa banyak uang yang harus disiapkan, mungkin bisa dikatakan cukup dengan tabungan yang kamu punya setelah dipotong simpanan dana darurat. Jadi jangan korbankan semua tabungan, gunakan sebagian saja. Yang paling penting adalah niat diri yang kuat, disiplin, dan pencatatan keuangan.

Investasi menurut Wikipedia sih “the dedication of an asset to attain an increase in value over a period of time.” Tapi kalau menurutku, investasi itu berbeda dengan asset. Investasi itu harus bisa menggandakan uang kita, memiliki return of money value. Investasi selalu memiliki resiko, ada yang resiko rendah dan resiko tinggi. Tergantung jenis investasi yang kita pilih dan seberapa keuntungan yang kita inginkan.


HIGH RISK, HIGH RETURN

 

Mari kita berbicara dulu dasar sebelum masuk ke investasi. Ada yang namanya asset tadi di awal, asset ini harta tidak bergerak. Tapi bisa dijadikan jaminan, tabungan, ataupun dana darurat. Jadi kalau rumah kamu ditempati saja, tidak menghasilkan uang seperti rumah kosan atau sewa. Jadi dia cuma asset ya! 

Seperti emas juga bukan alat investasi, karena kamu tidak bisa mendapatkan return dari emas yang kamu miliki. Sifat dari emas hanya tabungan dan dana darurat. Emas memiliki nilai yang akan selalu meningkat seiring dengan inflasi. Tapi aku tidak membatasi saran untuk menabung juga dalam bentuk emas, karena sangat bermanfaat jika sewaktu-waktu dibutuhkan, bisa langsung dijual. Apalagi, sekarang sudah ada jasa tabungan emas dari PT. Pegadaian dan PT. ANTAM. Saya sendiri juga memiliki Brankas LM yang berfungsi sebagai tabungan emas online dengan biaya jasa Rp 100.000/ tahun. Untuk info lebih lengkap, kalian bisa mengakses website resminya Website Brankas LM 

 

Investasi akan aku bagi menjadi beberapa kategori:

1.       Melalui perseorangan

a.       Harta bergerak (lahan pertanian, bangunan sewa, jasa)

b.      Usaha (UMKM, Franchise, PT, CV)

2.       Melalui lembaga keuangan

a.       Deposito

b.      Obligasi

c.       Saham

Untuk investasi melalui usaha dan harta bergerak, silahkan dibuat dan dipraktekkan sendiri saja. Karena ide bisnis tersebut memerlukan,waktu, tenaga, dan usaha yang cukup banyak. Serta memerlukan beberapa individu untuk menjalankannya secara manual. Menurut aku yang sudah kerja 9 to 5, memiliki investasi seperti ini kadang cukup menguras energi karena waktu yang diperlukan kurang, serta tidak dapat fokus. Kecuali kalian bermitra dengan orang yang dapat dipercaya, jadi resiko kerugian dapat diminimalisir.

Oke mari kita kembali ke inti investasi yang ingin aku bagikan sekarang, yaitu investasi di lembaga keuangan. Istilahnya ni ya, kita titip uang ke suatu lemabaga pengelola uang untuk memperkerjakan uang tabungan supaya mengahsilkan uang lagi. Nah kan enak.

Tapi selalu ingat ya, semua bisa dibuat kalau kamu sudah punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) sebagi persyaratan dari pembuatan akun investasi. Karena laba investasi akan dipotong dengan pajak oleh pemerintah.

Pada kesempatan ini aku sudah mencoba membuat tabungan di deposito melalui bank yang aku gunakan secara pribadi dengan return sebesar 2.5% dan jangka waktu 6 bulan. Jadi setiap bulan aku akan mendapatkan hasil 2.5% dari uang aku yang aku depositkan tadi dan setelah 6 bulan 100% uang aku juga kembali. Perlu diingat keuntungan tersebut belum dipotong oleh pajak ya. Untuk berapa lama jangka waktu deposit yang ingin kita simpan, itu tergantung kebijakan bank. Semakin lama kita menyimpan, biasanya return semakin tinggi. Pengambilan dana deposit sebelum jatuh tempo, akan ada denda atau sanksi.



Contoh gambar rekening deposito pribadiku di layanan mobile banking BRI


Yang kedua adalah obligasi, ini adalah surat utang negara atau istilahnya negara meminjam uang ke rakyat melalui penjualan kupon. Jenisnya ada syariah : Sukuk Retail (SR); Sukuk Tabungan (ST) dan non syariah: Saving Bond Retail (SBR); Obligasi Negara Retail (ORI). Untuk ORI dan SR memiliki tenor 3 tahun dan kupon atau bunga fix, sedangkan SBR dan ST memiliki tenor 2 tahun dan bunga floating mengikuti ketetapan Bank Indonesia. Pembelian Obligasi tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu, karena ada masa tertentu untuk penjualannya. SBR dan ST bisa dicairkan lebih awal sebelum tenor tapi kalau ORI dan SR tidak bisa. ORI dan SR dapat diperjual belikan di pasar sekunder dengan kemampuan ada potensi capital gain sesuai kondisi pasar.

Aku sudah mencoba membuat akun sebagai investor di lembaga keuangan yang nanti menjual produk obligasi. Di sini aku memilih BRI (Bank Rakyat Indonesia) untuk memudahkan pencairan dana ke akun bank pribadi aku di BRI juga. Setelah terdaftar sebagai investor, aku tinggal mencari tahu kapan penawaran obligasi tersedia dan membelinya di waktu yang ditentukan. Transaksi pembelian bisa ke teller bank ataupun melalui online mobile bank.

Obligasi memiliki return lebih tinggi dari deposito, yaitu sekitar 4.5%-6% tergantung dari produk yang ditawarkan oleh pemerintah. Selalu ingat keuntungan yang kamu terima akan dipotong oleh pajak juga. Uang yang kamu setor ke obligasi akan kembali 100% setelah jatuh tempo. Investasi di obligasi termasuk yang paling aman, karena dijamin oleh negara dan undang-undang. Jadi kita tidak perlu takut untuk terjadi loss.



Gambar promo penawaran ORI 022 oleh sekuritas BRI danareksa

Akhir bulan September ini, aku memiliki kesempatan untuk mengikuti even pembelian kupon obligasi ORI 022 yang dibuka sampai 20 Oktober. Dengan return 5.9% per tahun dan tenor selama 3 tahun. Hasil imbalan akan ditransfer ke rekening pribadi setelah dipotong pajak. Dan pengembalian dana nanti pada tahun 2025. 

Yang terakhir adalah saham, ya untuk saham aku belum memasukkan dana ke akunku. Tapi aku sudah memiliki investor identifikasi di sekuritas BRI Danareksa. Sehingga aku bisa membeli saham dari perusahaan yang ada di pasar saham sewaktu-waktu. Di sini tidak ada tenor, jangka waktu, ataupun kepastian percentage return. Keuntungan dan kerugian mengikuti dari pergerakan pasar saham yang fluktuatif. Jika kamu ingin mendapat keuntungan besar dan cepat bisa mengambil saham dan menjadi trader. Tapi aku tidak memiliki cukup waktu dan kemapuan untuk hal tersebut, jadi jika aku memutuskan untuk membeli saham pun aku akan membiarkannya untuk jangka waktu lama dan membiarkan nilai saham aku meningkat seiring berjalannya waktu. Nilai saham bisa turun juga jika pasar turun, jadi ada kemungkinan anda rugi dan uang tidak kembali.

Sekian tulisanku mengenai pengatahuan dan pengalamanku berinvestasi. Semoga kamu bisa memahami dan mulai mencoba ya!


Comments

Popular Posts