BCL 2015


Bulan April ini saya mengikuti kegiatan BCL, mungkin dibenak kalian apa sih BCL? Jangan salah kira kalau BCL itu singkatan dari Bunga Citra Lestari ya... BCL di sini merupakan singkatan dari Bina Cinta Lingkungan. Kegiatan ini berisikan aktifitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan terjun langsung ke lingkungan dan berinteraksi dengan penduduk di desa lingkar kampus IPB Dramaga. Pelaksanaan dari BCL dilakukan oleh mahasiswa TPB (Tingkat Persiapan Bersama) bersama dosen dam masyarakat pada tanggal 19 dan 26 April 2015.
Pokok kegiatan dari BCL adalah kerja bakti bersama masyarakat dan wawancara dengan tokoh masyarakat maupun penggerak program pemberdayaan massyarakat di desa tersebut. Kerja bakti berlangsung dari pagi setelah dilakukan pelepasan oleh rektor IPB hingga menjelang jam makan siang. Selanjutnya istirahat, solat dan makan. Makan siang kali ini berbeda dengan makan siang lain yang biasa kita lakukan saat pertemuan kampus. Masakan yang kita makan dimasak oleh ibu-ibu PKK desa setempat. Rasa dan aroma yang kita nikmati serasa berada di rumah ketika dimasak oleh ibu. Kita makan bersama warga yang ikut membantu kegiatan kerja bakti. Acara selanjutnya adalah wawancara. Setiap kelompok akan mewawancarai satu seorang yang akan menjadi narasumber.
Kegiatan ini berhasil karena atas kerjasama antara pihak LPPM IPB, mahasiswa senior residence asrama TPB IPB, mahasiswa senior program IGTF Internasional dan juga para tokoh masyarakat seperti ketua RW dan RT. Saya sendiri di sini berperan menjadi pendamping kelompok Desa Dramaga perwakilan anggota IGTF Internasional. Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan rasa saling memiliki antara mahasiswa IPB dan masyarakat sekitar lingkar kampus. Mahasiswa diharapkan dapat berinteraksi dan mengambil pelajaran seperti rasa gotong royong dan kekeluargaan di sekitar masyarakat. Selain itu pemahaman mengenai pengabdian kepada massyarakat harus ditumbuhkan sejak dini agar generasi mendatang lebih peka terhadap kehidupan sosial di sekitar mereka. Rasa apatis dan individualis yang sering menjangkiti remaja akibat modernisasi dan penggunaan gadget membuat gagasan perlu adanya kegiatan yang menimbulkan rasa empati kepada orang lain. Salah satunya adalah kegiatan BCL ini.
Saat di lapangan mahasiswa dituntut untuk bisa bekerja sama dengan teman sekelompoknya maupun masyarakat sekitar. Cara komunikasi dan perilaku yang sopan menjadi suatu hal yang harus dijunjung ketika kita bertemu dengan orang yang lebih tua. Keramah tamahan yang diberikan oleh masyarakat sekitar kepada mahasiswa dan dosen merupakan bukti bahwa masyarakat sangat menghargai adanya kegiatan BCL di desa mereka. Para penduduk menganggap bahwa IPB harus berperan dalam memajukan masyarakat sekitar yang berada di lingkar kampus IPB. Tidak hanya berupa program yang bersifat serius seperti perekonomian dan  pendidikan, namun juga hal kecil seperti sosial dan gotong royong seperti kerja bakti yang perlu untuk ditumbuhkan kembali.
Mahasiswa TPB sebagai peserta juga sangat senang dengan diadakannya kegiatan seperti BCL ini. Sangat langka kesempatan dimana mereka bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat, wawancara dan menggali potensi serta keluhan warga. Sejak awal masuk IPB diharapkan dengan pengabdian seperti ini setiap individu yang ada di IPB memiliki jiwa solidaritas yang tinggi, menolong sesama yang membutuhkan, ikut memecahkan masalah yang ada di tengah kehidupan masyarakat. Pada akhirnya toh semua juga akan kembali menjadi bagian dari warga. Jadi suatu saat ketika mereka telah kembali ke masyarakat dan membangun keluarga maka kehidupan di lingkungan mereka tinggal bisa tetap menjaga budi perketi yang luhur, sikap gotong royong dan empati yang tinggi di antara warganya.




Comments

Popular Posts