Penanganan Pangan Asal Hewan yang ASUH


 1  September 2012. “Mari kita biasakan mengonsumsi pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal,” demikian public awareness yang disampaikan oleh Dr. drh. Trioso Purnawarman, M.Si sebagai narasumber di LTV Lampung, Minggu. Dalam paparannya, Dr. Trioso menyampaikan tips atau kiat-kiat didalam memilih, menyimpan dan memanfaatkan pangan asal hewan yang ASUH tersebut.
Meski diketahui memiliki nilai gizi yang tinggi, pangan asal hewan memiliki karakteristik mudah mengalami kerusakan (perishable food) dan berpotensi bahaya (potentially hazardous food). Agen patogen dari hewan sakit dapat terbawa melalui produknya dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan (penyakit) pada konsumen (foodborne zoonoses). Telah dilaporkan 75% dari penyakit-penyakit baru pada manusia (emerging diseases) dan 61,6% dari 1415 mikroorganisme patogen pada manusia bersumber dari hewan.
Aman mengandung makna pangan asal hewan tidak mengandung bahaya-bahaya biologis, kimiawi dan fisik atau bahan-bahan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Sehat berarti tetap mengandung zat nutrisi yang dapat menyehatkan manusia (baik untuk kesehatan). Utuh bermakna pangan asal hewan tidak dikurangi atau dicampur dengan bahan lain, sedangkan halal sesuai dengan syariat agama Islam.
Sepuluh Tips Memilih, Menyimpan dan Memanfaatkan Pangan Asal Hewan yang ASUH:
  1. Jangan menyimpan pangan asal hewan pada suhu diantara +4 ~ +60 derajat C lebih dari 4 jam. Sebaiknya disimpan pada suhu diatas 60 derajat atau dibawah 4 derajat atau tidak sama sekali.
  2. Perhatikan perubahan fisik pada pangan asal hewan.  Perhatikan warna, bau, konsistensi dan sertifikasi dari lembaga berwenang terhadap keamanan dan kehalalan pangan tersebut.
  3. Pangan asal hewan hanya diproses oleh pekerja yang sehat, bersih dan memiliki kebiasaan hidup sehat dan bersih.
  4. Pencegahan kontaminasi terhadap mikroorganisme patogen dapat dilakukan dengan 4 tindakan, yaitu: bersihkan, pisahkan, dinginkan, dan masak dengan sempurna.
  5. Bersihkan sesering mungkin tangan, peralatan, wadah, kemasan, area pengolahan selama proses pengolahan pangan asal hewan.
  6. Pisahkan pangan asal hewan dari pangan lain, pangan yang masak dari yang mentah, serta gunakan peralatan yang terpisah yang bertujuan untuk menghindari pencemaran.
  7. Simpan dalam suhu dingin dibawah +4 derajat dalan refrigerator atau suhu beku dalam freezer.
  8. Masak atau panaskan pangan asal hewan dengan temperature internal yang dianjurkan untuk mematikan mikroorganisme dengan waktu yang cukup. Misal suhu internal minimal +63 derajat (daging sapi, ikan dan telur) atau +74 derajat (daging ayam) selama minimal 15 menit.
  9. Gunakanlah air bersih berkualitas untuk minum untuk mencuci sayuran yang akan dimakan mentah.
  10. Pilih pangan yang segar dan bermutu serta jangan sekali-sekali mengonsumsi makanan yang telah kadaluwarsa...
dikutip dari : fkh.ipb.ac.id

Comments

Popular Posts